Rabu, 06 November 2013

Novel Bulan Desember


Kira-kira empat bulan yang lalu, email gue kedatangan tamu. Tamu itu ternyata dari Bentang Pustaka, sebuah penerbit dari Jogja yang setahu gue adalah bendera tempat bernaungnya buku-buku karya Mbak Dewi 'Dee' Lestari, idola gue. Dalam emailnya, mereka mengaku telah tersesat di blog gue -ya, blog yang lagi lo baca ini, dan nawarin gue ngocol bareng untuk membuat sebuah novel komedi romantis sekaligus inspiratif. Berhubung gue lagi vakum sama Bukune dan gue juga lagi magabut di kantor, akhirnya gue terima tawaran mereka.

Gue sempat mengajukan dua judul, yang pertama tentang dark romance tentang cowok psycho yang mencintai cewek yang sebetulnya nggak pernah ada (rada Manjali banget), dan yang kedua tentang perjuangan seorang pemuda penggemar The Beatles dalam meraih cita-citanya sebagai Motion Designer. Berhubung editornya berjilbab jadinya judul yang pertama pun nggak lolos -tapi kayanya nggak ada hubungannya antara editor berjilbab dengan nggak lolosnya tema dark. Gue lebih yakin, nggak lolosnya tema ini dikarenakan editornya khawatir akan efek yang bakal terjadi kepada para pembaca mereka (bercermin pada para Manjalians yang telah berubah ganas dan beringas setelah membaca buku bertema dark seperti Manjali). 

Dan mungkin gara-gara gaya bahasa gue dalam email balasan yang mirip kenek Kopaja -maksud hati ngomong halus, tapi kedengaran seperti mengancam dan ngajak berantem, akhirnya si editor terpaksa meloloskan  tema yang kedua.

Oke, dari pada melantur mendingan gue langsung bocorin sinopsisnya.

Dalam buku ini dikisahkan seorang mahasiswa bernama Irvine Suherman, seorang Beatlemania, yang sedang merintis jalannya untuk menjadi seorang Motion Graphic (Mograph) Designer besar, yang memiliki karya-karya abadi. Seperti The Beatles.

Suatu hari di semester tujuh, ia sangat bersemangat sebab salah satu televisi swasta memberinya kesempatan bekerja sebagai karyawan magang selama enam bulan. Pintu menuju cita-citanya menjadi seorang Mograph Designer ternama pun seolah terbuka lebar.

Namun dengan sifat dasar yang dimilikinya –moody, pecicilan, dan sering hilang fokus, membuatnya kesulitan untuk menyelesaikan dengan baik setiap pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Gara-gara saking seringnya ia melakukan kesalahan, ia pun kesulitan untuk mendapat kepercayaan dari bosnya. Puncaknya, gara-gara nongkrongin gebetannya dugem hingga pagi, ia lalai mengerjakan tugas penting untuk event US Election. Bosnya marah besar, dan gara-gara itu Irvine harus puas kembali ke kampus dengan membawa nilai mata kuliah magang dengan nilai D.


Selepas lulus, ia mengirim puluhan lamaran ke berbagai stasiun TV sebagai Mograph Designer. Berbulan-bulan ia menunggu, namun tak satu pun ada kabar baik yang mampir. Kondisi dompet yang asma akhirnya memaksanya mengambil pekerjaan apa pun yang ada. Ia pun menjadi seorang layouter di sebuah majalah politik.

Selama bekerja di sana, ia tetap mencoba mengirim lamaran sebagai Mograph. Tak hanya ke stasiun TV, melainkan ke banyak PH dan studio animasi. Namun tetap saja tak satu pun dari lamaran itu yang menjadi kabar baik baginya. Ia lantas mulai frustasi, dalam hati ia protes kepada Tuhan, yang dengan kekuasaanNya yang tegak kukuh, justru seolah enggan mengabulkan cita-citanya. Semakin keras ia mencoba, seolah semakin jauh pula jarak cita-cita itu. Ia pun pasrah dan mulai melupakan mimpinya untuk bisa menghasilkan karya yang bisa dikenal, disukai, bahkan abadi seperti The Beatles.

Pada suatu pagi yang cerah, Irvine tersentak, ia sadar bahwa dirinya ternyata telah salah karena memprotes keputusan Tuhan yang tak mengabulkan cita-citanya sebagai Mograph Designer. Bukan tak mengabulkan, melainkan Tuhan hanya membelokkan arus hidupnya ke tikungan lain, dan kini ia sadar bahwa dirinya telah tiba di muara yang sama sesuai cita-citanya: bisa menghasilkan karya yang bisa dikenal, disukai, bahkan abadi seperti The Beatles walau bukan sebagai Mograph Designer.

Selain bercerita tentang perjuangan Irvine dalam meraih cita-cita, buku ini juga banyak memberi tips, misalnya: cara-cara mencentang kolom absen di kampus, tips pedekate sembarangan ala Irvine, the ugly truth soal cewek idaman para cowok, dan lain-lain.

Jadi, buku ke-7 gue ini sudah bisa mulai kalian curi di toko buku pada Desember 2013. Ayo siapin taktik dari sekarang supaya terhindar dari sergapan satpam mall!




    
 

Publisher

banner bukune.com

Nina's Best Friend

banner komikoo.com